twitter

.

bismilah Pictures, Images and Photos



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Segala puji hanya milik Allah Azza wa Jalla, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita, baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam beserta ahlul bait-nya, para shahabat Salaffus Shalih, para tabi'in, tabi'ut tabi'in serta seluruh umat Islam yang setia dan menegakkan ajaran-risalah beliau hingga akhir zaman.

Allah telah mengutus nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam telah memberinya kekhususan dan kemuliaan untuk menyampaikan risalah. Ia telah menjadikannya rahmat bagi seluruh alam dan pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa serta menjadikannya orang yang dapat memberi petunjuk ke jalan yang lurus. Maka seorang hamba harus taat kepadanya, menghormati dan melaksanakan hak-haknya.

Dari Anas radiyallaahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu ;alaihi wasallam, bahwasanya beliau shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan segenap umat manusia.” (Muttafaq Alaih)

Saat ini, di tengah-tengah masyarakat sedang marak berbagai aktivitas yang mengatasnamakan cinta Rasul shallallaahu 'alaihi wasallam.
Kecintaan kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam adalah perintah agama.


Suatu hari ada seorang pemuda berguru kepada seorang habib. Pemuda itu [sebut saja si fulan] bertanya kepada habib.
“habib, bagaimana caranya biar saya bisa mimpi bertemu dengan baginda Rasululllah SAW?” Tanya si fulan dengan penuh semangat.
“gampang. Antum banyakin aje baca sholawat 1000x tiap hari selama seminggu penuh”

Si fulan pun mengikuti nasihat habib. Setiap hari selama seminggu si fulan terus membaca sholawat kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW. Namun seminggu berjalan mimpi yang diinginkan tak kunjung terwujud. Dengan wajah muram fulan datang kembali menemui habib.
“habbib, ane udah ngejalanin amalan yang habib kasih, tapi ko kaga’ ada hasilnye sama sekali?” Tanya fulan kebingungan
“gampang. Ente tinggal tambah aje jumlahnye jadi 2000x tiap hari ampe seminggu”
“gituh yah habib. Tapi pasti kali ini beneran terwujudkan?” Tanya fulan untuk meyakinkan.
Habib hanya menjawabnya dengan tersenyum.

Seminggu kedua terlewati, lagi-lagi mimpi yang diharap-harap belum juga terwujud. Si fulan kembali menemui habib dengan wajah sangat kecewa.
“habib gimane sih. Udah ane baca 2000x masa masih belum mimpi juga”
“gampang. Tambahin lagi jadi 3000x” jawab habib mantap
“yah jangan deh. Klo segitu ane kaga sanggup. Yang lain aje ada kaga?” tawar si fulan.
“ya udeh kalo gitu antum nginep aje di rumah ane. Malam ini ba’da isya dateng deh ke rumah. Ane tunggu”
“klo ane nginep di rumah habib trus pasti tuh mimpi ketemu Rasulullah?” Tanya fulan masih ragu.
Kembali habib hanya menjawab dengan tersenyum.


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

=============================



Rasulullah S.A.W telah bersabda, “Bahwa tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya.”

Dalam sebuah kitab Daqa’iqul Akhbar menerangkan bahwa akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat nanti, dan sangat beratlah timbangan kejahatannya, dan telah diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam neraka.

Maka salah satu daripada rambut-rambut matanya berkata, “Wahai Tuhanku, Rasul Engkau Nabi Muhammad S.A.W telah bersabda, sesiapa yang menangis kerana takut kepada Allah S.W.T, maka Allah mengharamkan matanya itu ke neraka dan sesungguhnya aku menangis kerana amat takut kepada-Mu.”



Akhirnya Allah S.W.T mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka dengan berkat sehelai rambut yang pernah menangis kerana takut kepada Allah S.W.T. Malaikat Jibril mengumumkan," telah selamat Fulan bin Fulan sebab sehelai rambut.”


Dalam sebuah kitab lain, Kitab Bidayatul-Hidayah, diceritakan bahwa pada hari kiamat nanti, akan didatangkan neraka jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyala api yang sangat menggerungkan, semua umat menjadi berlutut kerana kesusahan menghadapinya. Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, “Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak pada lututnya). Tiap-tiap umat diseru kepada buku amalannya. (Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau kerjakan.” (Surah al-Jatsiyah ayat 28)

Ketika mereka menghampiri neraka, mereka mendengar kemarahan api neraka dengan nyala apinya, dan diterangkan dalam kitab tersebut bahawa suara nyala api neraka itu dapat didengar sejauh 500 tahun perjalanan. Pada waktu itu, akan berkata setiap orang hingga Nabi-nabi dengan ucapan, “Diriku, diriku (selamatkanlah diriku Ya Allah), kecuali hanya seorang nabi saja yang akan berkata, “Umatku, umatku.”


Beliau ialah junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. Pada masa itu akan keluarlah api neraka jahim seperti gunung-gunung menuju umat Nabi Muhammad, Rasulullah berusaha menghalanginya dengan berkata, “Wahai api! Demi hak orang-orang dari umatku yang ahli sholat, demi hak orang-orang dari umatku yang ahli sedekah, demi hak orang-orang dari umatku yang berpuasa, supaya engkau kembali.”



Walaupun dikata demikian, api neraka itu tetap tidak mau kembali, lalu malaikat Jibril berkata, “Sesungguhnya api neraka itu menuju kepada umat Muhammad S.A.W”.



Kemudian Jibril membawa semangkuk air dan Rasulullah meraihnya. Berkata Jibril. “Wahai Rasulullah, ambillah air ini dan siramkanlah kepadanya.” Lalu Baginda mengambil dan menyiramkannya pada api itu, maka padamlah api itu.



Setelah itu Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada Jibril . “Wahai Jibril, Air apakah itu?” Maka Jibril berkata, “Itulah air mata orang-orang di kalangan umatmu yang menangis karena takut kepada Allah S.W.T. Sekarang aku diperintahkan untuk memberikannya kepadamu agar engkau menyiramkan pada api neraka itu.” Maka padamlah api itu dengan izin Allah S.W.T.


Setelah itu bersabda Rasulullah S.A.W, ” Ya Allah anugerahilah kepada kami dua buah mata yang menangis karena takut kepada-Mu, sebelum tidak ditemukannya air mata.”Ole


 Notes by: Keluarga Ukhuwah Islamiyah


Adalah suatu yg menyakitkan bila kita mencintai seseorang
namun ia tak pernah membalas nya,
akan tetapi yang lebih menyakitkan adalah ketika qt mencintai seseorang
tetapi qt tidak pernah dapat menemui keberanian untuk mengatakannya
sebuah hal yg menyedihkan dalam hidup ketika qt bertemu dengan seseorang
yang sangat berarti bagi qt
hanya untuk mengetahui jika ternyata orang itu tidak ditakdirkan untuk hidup bersama qta
sehingga qt harus dengan berat hati membiarkannya pergi dan berlalu begitu saja


Kita selalu bertanya dan al-Quran telah menjawabnya.

Kita bertanya: Kenapa aku diuji?
Quran menjawab, "Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan."Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta." (Surah al-Ankabut: 2-3)

Kita bertanya: Kenapa aku tidak dapat apa yang aku idam-idamkan?
Quran menjawab, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (Surah al-Baqarah: 216)

Kita bertanya: Kenapa ujian seberat ini?
Quran menjawab, "Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Surah al-Baqarah: 286)

Kita bertanya: Kenapa kita rasa kecewa?
Quran menjawab, "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." (Surah Ali Imran: 139)

Kita bertanya: Bagaimana harus aku menghadapinya?
Quran menjawab, "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat, dan sesungguhnya sholat itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (Surah al-Baqarah: 45)

Kita bertanya: Kepada siapakah harus aku berharap?
Quran menjawab, "Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain daripadaNya. Hanya kepadaNya aku bertawakal." (Surah at-Taubah: 129)

Kita bertanya: Apa yang aku dapat daripada semua ujian ini?
Quran menjawab, "Sesungguhnya Allah telah membeli daripada orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka." (Surah at-Taubah: 111)

Kita berkata: Aku sedih!
Quran menjawab, "Dan demikianlah keadaan hari-hari (kejayaan dan kesedihan) Kami pergilirkan di antara manusia (supaya menjadi pengajaran)." (Surah Ali Imran: 140)


 Suatu hari, seorang guru dan seorang pemuda sedang duduk di bawah pohon di tengah lapangan rumput. Kemudian si pemuda bertanya ...

Guru ... saya ingin bertanya bagaimana cara menemukan pasangan hidup ? Bisakah membantu saya?
Guru diam sesaat kemudian menjawab ..." Itu pertanyaan yang gampang - gampang susah "

Pemuda itu di buat bingung oleh jawaban gurunya
" Begini ... coba kamu lihat ke depan, banyak sekali rumput disana ... coba kamu berjalan kesana
tapi jangan berjalan mundur, tetap berjalan lurus ke depan, ketika berjalan coba kamu temukan sehelai rumput yang paling indah kemudian berikan kepada saya .. tapi hanya sehelai rumput "


Cukuplah ALLAH bagi kita tempat bergantung
Wahai pemilik keagungan dan kemuliaan
Ya ALLAH selamatkan kaum muslimin di gaza
Ya ALLAH tolonglah mereka Maha mulia dan suci Nama Mu
Ya ALLAH tak tertolak perintah Mutak terkalahkan tentara MU
segala puji untuk MuYa ALLAH laknatlah yahudi zalim itu







Dalil-dalil tentang Puasa Syawal


Dari Abu Ayyub radhiyallahu anhu:“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Siapa yang berpuasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan 6 hari pada Syawal, maka itulah puasa seumur hidup’.” [Riwayat Muslim 1984, Ahmad 5/417, Abu Dawud 2433, At-Tirmidzi 1164]

Hukum Puasa Syawal

Hukumnya adalah sunnah: “Ini adalah hadits shahih yang menunjukkan bahwa berpuasa 6 hari pada Syawal adalah sunnah. Asy-Syafi’i, Ahmad dan banyak ulama terkemuka mengikutinya. Tidaklah benar untuk menolak hadits ini dengan alasan-alasan yang dikemukakan beberapa ulama dalam memakruhkan puasa ini, seperti; khawatir orang yang tidak tahu menganggap ini bagian dari Ramadhan, atau khawatir manusia akan menganggap ini wajib, atau karena dia tidak mendengar bahwa ulama salaf biasa berpuasa dalam Syawal, karena semua ini adalah perkiraan-perkiraan, yang tidak bisa digunakan untuk menolak Sunnah yang shahih. Jika sesuatu telah diketahui, maka menjadi bukti bagi yang tidak mengetahui.”[Fataawa Al-Lajnah Ad-Daa'imah lil Buhuuts wal Ifta', 10/389]

Hal-hal yang berkaitan dengannya adalah:


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.” (HR. Tirmidzi [1633]).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; [1] seorang pemimpin yang adil, [2] seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ta’ala, [3] seorang lelaki yang hatinya bergantung di masjid, [4] dua orang yang saling mencintai karena Allah; mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya, [5] seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan kerkedudukan dan cantik [untuk berzina] akan tetapi dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, [6] seorang yang bersedekah secara sembunyi-sumbunyi sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).” (HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031]).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi [1639], disahihkan Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1338]).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada yang lebih dicintai oleh Allah selain dua jenis tetesan air dan dua bekas [pada tubuh]; yaitu tetesan air mata karena perasaan takut kepada Allah, dan tetesan darah yang mengalir karena berjuang [berjihad] di jalan Allah. Adapun dua bekas itu adalah; bekas/luka pada tubuh yang terjadi akibat bertempur di jalan Allah dan bekas pada tubuh yang terjadi karena mengerjakan salah satu kewajiban yang diberikan oleh Allah.” (HR. Tirmidzi [1669] disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Sahih Sunan at-Tirmidzi [1363])